By: Stephanie Regina William
Bicara tentang Hari Kartini, berarti bicara tentang emansipasi wanita; suatu momen terobosan baru bagi wanita dimana wanita tak lagi dianggap sebelah mata.
Bicara tentang Hari Kartini, berarti bicara tentang emansipasi wanita; suatu momen terobosan baru bagi wanita dimana wanita tak lagi dianggap sebelah mata.
Namun, apakah Hari Kartini itu masih memiliki esensi yang sama
di masa modern ini?
Tadi siang, saya datang ke Seminar Breaking Barriers yang
diadakan oleh C.L.I.C dibawah naungan Student Board S1 Prasetiya Mulya. Tema
yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Kartini ini mendatangkan 2 orang
Kartini Muda Indonesia, Alexandra Asmasoebrata dan Dian Sastrowardoyo.
Alexandra atau yang akrab dipanggil Kak Andra ini
merupakan satu-satunya pembalap perempuan Indonesia kelas gokart maupun mobil formula. Kak Andra
memulai karirnya di dunia balap pada umur 11 tahun. Di seminar tadi, Kak Andra
bercerita bahwa pada awalnya memang tidak mudah untuk keluar dari comfort zone
nya dan masuk ke dalam dunia balap yang notabene dikuasai oleh laki-laki. Kak
Andra awalnya takut untuk masuk kedunia ini karena satu alasan kecil, ia takut
tidak memiliki teman. Seiring berjalannya waktu, Kak Andra menyadari bahwa
ketakutan ini adalah suatu hal yang konyol dan ia bersyukur ia memiliki seorang
ayah yang selalu mendorongnya untuk berani mencoba hal-hal baru.
Mengutip dari perkataan Kak Andra, "Kita (perempuan) bukan
ingin membuktikan bahwa kita lebih baik dari laki-laki, tapi setidaknya kita
memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki." Dan hal ini hanya bisa
kita buktikan apabila kita berani untuk keluar dari zona nyaman kita dan meng-explore diri kita lebih jauh lagi.
Beranjak ke pembicara ke-dua, Dian
Sastrowardoyo, ibu dua anak ini menceritakan bahwa motivasi awalnya untuk
meniti karir di dunia permodelan adalah keterbatasan keuangan yang dihadapinya
saat ia masih di bangku pendidikan. Mbak Dian sejak berumur 10 tahun sudah
menetapkan goal untukk menjadi Gadis Sampul
saat umurnya 14 tahun. Melalui cara ini, Mbak Dian berhasil memperoleh uang
jajan sendiri yang bisa ia gunakan untuk mebiayai pendidikannya.
Lulus Cum Laude dari S2 Universitas Indonesia
jurusan Managemen Keuangan, Mbak Dian dikenal sebagai seorang wanita yang smart dan selalu punya visi
kedepan. Mbak Dian selalu memiliki suatu goal yang ia perjuangkan. Goal inilah yang membuat Mbak Dian maju
dan tertantang keluar dari comfort zone-nya. Wanita yang paling seksi adalah
wanita yang smart dan memiliki ambisi untuk maju;
laki-laki yang mau mendukung hal tersebut adalah lelaki yang layak
diperjuangkan dan dijadikan suami.
Intinya, wanita-wanita Indoensia adalah
Kartini-kartini muda yang harus berani keluar dari comfort zone mereka dan
berani untuk men-challenge diri mereka sendiri sehingga bisa terus maju dan
memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Mari lestarikan semangat Kartini-kartini muda
dalam hati kita. Maju terus wanita Indonesia!
Comments
Post a Comment