By: Stephanie Regina William
Hari Rabu 8 April 2015 kemarin, gue dateng ke kelas Integrated Communication Club (ICC) dan belajar banyak tentang teknik negoisasi dalam dunia bisnis. Apasih ICC itu? Singkatnya ICC adalah sebuah komunitas di Prasetiya Mulya yang sama-sama belajar tentang cara komunikasi. Lengkapnya bisa langsung di liat disini ya!
Speakernya adalah Bapak Switomo
Santoso Ak, MBA, CPMA, CFP®, Adv. Cert. SCM℗ (ITC), AEPP™, QWP yang sekarang adalah bagian dari Prasetiya Mulya Executive Learning Institute. Kalau udah urusan negoisasi, beliau jagoannya deh! Bener-bener beruntung bisa denger sesinya secara gratis.
Berikut adalah apa yang gue pelajari tentang negosiasi dalam dunia bisnis menurut Pak Switomo. First thing first, semua bahan yang ada disini adalah murni milik Pak Switomo, Gue cuma meringkas dan share aja. So thanks a lot Pak Swi!
Awalnya, Pak Swi menyampaikan bahwa negosiasi adalah suatu kemampuan yang sangat penting dalam dunia bisnis. Bahkan terkadang lebih penting daripada ilmu yang selama ini kita pelajari di bangku pendidikan. Kenapa?
Menurut Pak Switomo, negosiasi
adalah sebuah proses, proses pertukaran konsensi yang memiliki value, baik di penjual maupun
di pembeli.
Keterampilan negosiasi dapat diasah dengan memperhatikan 7 point penting ini:
- Teknik bertanya. Seringkali kita salah bernegosiasi karena kita tidak tau bagaimanakah teknik bertanya yang baik. Saat bertanya, kita harus memastikan bahwa kita berada di level yang sama dengan lawan bicara kita. Karena, saat bernegosiasi, kita sama-sama membawa value yang berharga satu sama lain. Karena itu, dibanding bertanya, "Apakah anda mau membantu saya.." coba gunakan "Apakah anda mau berinvestasi bersama saya...". Dibanding mengatakan, "Perusahaan saya membutuhkan dana..." cobalah mengatakan, "Perusahaan kita dapat berkolaborasi untuk mencapai revenue yang lebih maksimal..."
- Menggali informasi dibawah tekanan waktu. Sebelum melakukan negoisasi, baiknya kita menganalisa bagaimana kondisi sekarang? Apa yang kira-kira perusahaan ini butuhkan dan bisa perusahaan saya penuhi? Ingat! Selalu tempatkan posisi kita berada di level yang sama dengan lawan bicara kita, karena kita juga akan memberikan benefit bagi perusahaan lawan bicara. Tonjolkan apa yang menjadi kekuatan kita. Kita harus punya keyakinan bahwa barang kita bagus dan klien kita butuh produk kita.
- Mencatat. Siapkan notes kecil tiap kali kita ingin bernegosiasi dengan orang lain. Hal ini membuktikan kita benar-benar memperhatikan lawan bicara kita dan sangat menghargainya. Selain itu, akan sangat berguna untuk memberikan kesimpulan di akhir negosiasi.
- Mendengarkan. Bukan dengan telinga saja, tapi dengan hati dan harus terlihat mendengarkan.
- Empati kepentingan. Kita harus selalu berusaha untuk membayangkan kita berada di posisi lawan bicara mereka. Apa yang mereka rasakan? Apa yang mereka inginkan? Pahami keadaan partner negosiasi kita dan cari tahu bagaimana cara memberikan solusinya.
- Membuat ringkasan. Di akhir pembicaraan, sampaikan hasil negosiasi.
- Pengendalian waktu. Apabila kita memang sedang terburu-buru, jangan tunjukan hal tersebut karena dapat digunakan sebagai senjata untuk melawan kita. Coba alokasikan waktu yang cukup sebelum bernegosiasi
Selanjutnya, hadapi ketakutan anda!
Saat ingin melakukan negosiasi, apa yang paling anda takuti?
Penolakankah? Bagaimana kalimatnya? Ulangi kata-kata tersebut berkali-kali sampai akhirnya kita sendiri kebal dengan kalimat tersebut.
Untuk persiapan melakukan negoisasi, ingat-ingat PASANG! Pilihan Alternatif Saya Andaikan Negosiasi Gagal. Negosiasi yang baik harus mempersiapkan beberapa alternatif lain, sehingga tidak ada kata gagal dalam negosiasi, tetapi hanya tertunda, atau termodifikasi.
Cek PASANG-an
sendiri, tingkatkan PASANG-an anda, dan cari tau tentang PASANG-an orang. Kalo partner negosiasi tidak mendapatkan alternatif kita, apakah akan ada alternatif lain? Kalo
kita menjadi dia, alternatif apa yang kita inginkan?
Tahapan
negosiasi:
- Pendahuluan. Pada tahap ini, kita baiknya melakukan persiapan terlebih dahulu. melakukan research apa-apa saja yang partner kita butuhkan dan apa solusi yang bisa kita berikan. Lalu, perkenalkan solusi ini pada partner negosiasi kita.
- Kedudukan awal. Saat melakukan negosiasi, set target yang lebih tinggi sehingga saat di nego, bisa bertemu ditengah sesuai keinginan kita.
- Pertukaran konsensi. Saat menawarkan benefit, tawarkanlah benefit yang seringkali susah diukur, seperti peningkatan value perusahaan di mata konsumen.
- Kesepakatan dan kesimpulan. Pastikan saat menyampaikan kesimpulan, kita memberikan kesan bahwa partner negosiasi kita menang dan memperoleh banyak keuntungan.
- Tindak lanjuti. Tanya partner negosiasi kita apakah mereka memiliki link lain yang mungkin tertarik dengan penawaran kerjasama kita.
Kabar baik untuk kita semua!
Negosiasi adalah sebuah soft-skill yang bisa dilatih, bukan bakat.
Karena itu, jangan takut untuk coba bernegosiasi ya!
Goodluck!
Goodluck!
Comments
Post a Comment