Kak Recca & Kak Kinati: Bogor, Kota yang Rendah Hati

Kak Recca & Kak Kinati saya wawancarai di Lemongrass Restaurant, salah satu tempat hits yang berada di Bogor. Kak Recca adalah mahasiswi Universitas Brawijaya yang baru lulus September kemarin, sedangkan Kak Kinati adalah mahasiswi tingkat akhir di Universitas Moestopo. Mereka berdua sedang menghabiskan waktu bersama sambil 'catch up' mengenai hidup masing-masing karena jarangnya mereka berjumpa satu sama lain.

Mereka memilih untuk berkunjung ke Bogor karena ingin mencari suasana yang berbeda dari Jakarta yang sumpek dan padat. Menurut mereka Bogor memiliki daya tarik suasana alam yang nyaman dan alami, sehingga cocok untuk dijadikan tempat refreshing. Saat ditanyakan lebih lanjut, refreshing yang mereka maksud adalah keluar dari rutinitas dan suasana sibuk ibukota.

"Bogor enak sih, tengah hari kayak gini aja masih adem. Dan ademnya bukan adem AC gitu, beda sama di Jakarta." Ujar Kak Recca sambil tertawa kecil. Selain itu, mereka juga mengaku bosan dengan tempat hiburan yang ada di Jakarta yang rata-rata hanyalah mall. Di Bogor, mereka bisa menemukan tempat wisata dengan view yang alami dan berbeda dibanding di Jakarta.

Menurut mereka, Bogor sudah sesuai ekspektasi mereka. Bahkan melebihi ekspektasi mereka, "Bogor itu jinak-jinak merpati. Soalnya kayak keliatan gak punya apa-apa, padahal banyak banget yang bisa di-explore dari Bogor. Ngena gitu lah." Jelas Kak Kinati. Ternyata, mereka cukup sering berkunjung ke Bogor. Menurut mereka Bogor adalah sahabat jauh yang selalu ngangenin dan sering membuat penasaran karena banyak tempat-tempat baru yang bisa di-explore

Annoying experience yang dialami oleh mereka saat berkunjung ke Bogor adalah banyaknya angkot di jalanan yang tidak beraturan. Namun, tetap sudah lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. "Sejak dipimpin Pak Bima kayaknya emang udah lebih mendingan sih." ujarnya menambahkan. Namun, secara garis besar Bogor merupakan kota yang nyaman karena tidak terlalu besar sehingga mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Saat ditanya mengenai event yang ada di Bogor, mereka mengaku belum terlalu familiar dengan event-event yang berlangsung di Bogor. Hal ini menunjukan bahwa publikasi Bogor mengenai event-event yang ada di Bogor masih kurang. Mereka berharap kedepannya Bogor bisa lebih interaktif dalam menyampaikan kelebihan-kelebihannya kepada masyarakat diluar Bogor.

Comments